KEUTAMAAN BULAN RAJAB, SYA’BAN, DAN RAMADHAN
1. Bulan Rajab dan
Keutamaannya
Bulan Rajab adalah salah satu bulan
mulia, yang telah Allah Ta’ala sebutkan sebagai asyhurul hurum (bulan-bulan
haram). Maksudnya, saat itu manusia dilarang (diharamkan) untuk berperang,
kecuali dalam keadaan membela diri dan terdesak. Dinamakan Rajab karena itu
adalah bulan untuk yarjubu, yakni Ya’zhumu (mengagungkan), sebagaimana
dikatakan Al Ashmu’i, Al Mufadhdhal, dan Al Farra’.
Banyak manusia meyakini bulan Rajab
sebagai bulan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, puasa, dan menyembelih
hewan untuk disedekahkan. Tetapi, kebiasaan ini nampaknya tidak didukung oleh
sumber yang shahih. Para ulama hadits telah melakukan penelitian mendalam,
bahwa tidak satu pun riwayat shahih yang menyebutkan keutamaan shalat khusus,
puasa, dan ibadah lainnya pada bulan Rajab, sebagaimana yang dikatakan oleh
Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani dan Syaikh Yusuf Al Qaradhawi. Benar,
bulan Rajab adalah bulan yang agung dan mulia, tetapi kita tidak mendapatkan
hadits shahih tentang rincian amalan khusus pada bulan Rajab. Wallahu A’lam
Sebagai contoh:
“Sesungguhnya di surga ada
sungai bernama Rajab, airnya lebih putih dari susu dan rasanya lebih manis dari
madu. Barangsiapa yang berpuasa Rajab satu hari saja, maka Allah akan
memberikannya minum dari sungai itu.” (Status hadits: BATIL. Lihat As Silsilah
Adh Dhaifah No. 1898)
Walau demikian, tidak berarti
kelemahan semua riwayat ini menunjukkan larangan ibadah-ibadah secara
global. Melakukan puasa, sedekah, memotong hewan untuk sedekah, dan amal shalih
lainnya adalah perbuatan mulia, kapan pun dilaksanakannya termasuk bulan Rajab
(kecuali puasa pada hari-hari terlarang puasa).
Adakah Doa Khusus Menyambut Rajab,
Sya’ban dan Ramadhan?
Tidak ditemukan riwayat yang shahih
tentang ini. Ada pun doa yang tenar diucapkan manusia yakni: Allahumma
Bariklana fi rajaba wa sya’ban, wa ballighna ramadhan, adalah hadits dhaifi
(lemah).
Dari Anas bin Malik RA, katanya:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
Dari Anas bin Malik berkata, bahwa
Rasulullah SAW jika masuk bulan Rajab,
dia berkata: Ya Allah Berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan Berkahilah
kami di bulan Ramadhan
2. Bulan Sya’ban dan
Keutamaannya
Bulan Sya’ban adalah bulan mulia yang
disunnahkan bagi kaum muslimin untuk banyak berpuasa. Hal ini ditegaskan dalam
hadits shahih berikut:
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda: “Bulan Sya’ban, ada di antara bulan Rajab dan Ramadhan,
banyak manusia yang melalaikannya. Saat itu amal manusia diangkat, maka aku
suka jika amalku diangkat ketika aku sedang puasa.” (HR. An Nasai,)
Adakah Keutamaan Malam Nishfu
Sya’ban?
Ya, sebagaimana diriwayatkan oleh
banyak sahabat nabi, bahwa Beliau bersabda: “Allah Ta’ala menampakkan
diriNya kepada hambaNya pada malam nishfu sya’ban, maka Dia mengampuni bagi
seluruh hambaNya, kecuali orang yang musyrik atau pendengki.”
Hadits ini menunjukkan keutamaan
malam nishfu sya’ban (malam ke 15 di bulan Sya’ban), yakni saat itu Allah
mengampuni semua makhluk kecuali yang menyekutukanNya dan para pendengki. Maka
wajar banyak kaum muslimin mengadakan ritual khusus pada malam tersebut baik
shalat atau membaca Al Quran, dan ini pernah dilakukan oleh sebagian tabi’in..
Tetapi, dalam hadits ini –juga hadits lainnya- sama sekali tidak disebut adanya
ibadah khusus tersebut pada malam itu, baik shalat, membaca Al Quran, atau
lainnya.
3. Bulan Ramadhan dan
Keutamaannya
Ini adalah bulan agung yang pling
banyak dinantikan oleh seluruh umat Islam. Banyak keutamaan yang diterangkan
dalam Al Quran dan As Sunah tentang bulan ini. Sebagaian di antaranya:
Ø
Bulan diturunkannya Al
Quran
Allah Ta’ala
berfirman: ”(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang bathil)…” (QS. Al Baqarah (2): 185)
Ø
Bulan Terdapat Lailatul
Qadar (malam kemuliaan)
Allah Ta’ala
berfirman: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam
kemuliaan, dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu
lebih baik dari seribu bulan. (QS. Al Qadr: 1-3)
Ø
Shalat pada malam Lailatul
Qadar menghilangkan dosa-dosa yang lalu
Dari Abu Hurairah
Radhiallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
”Barang siapa yang shalat malam pada malam Lailatul Qadar karena iman dan
ihtisab (mendekatkan diri kepada Allah) , maka akan diampuni dosa-dosanya
yang lalu.” (HR. Bukhari)
Ø
Shalat malam (tarawih) Pada
Bulan Ramadhan menghilangkan dosa-dosa yang lalu
Dari Abu Hurairah
Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
”Barang siapa yang shalat malam pada Ramadhan karena iman
dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu.” (HR. Bukhari)
Ø
Berpuasa Ramadhan
menghilangkan dosa-dosa yang lalu
Dari Abu Hurairah
Radhiallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ”Barangsiapa
yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari)
Ø
Diampuni dosa di antara
Ramadhan ke Ramadhan
Dari Abu Hurairah
Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Shalat
yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dan ramadhan ke Ramadhan, merupakan
penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR.
Muslim)
Ø
Dibuka Pintu Surga, Dibuka
pinta Rahmat, Ditutup Pintu Neraka, dan Syetan dibelenggu
Dari Abu Hurairah
Radhiallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ”Jika
datang Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka
dan syetan dibelenggu.” (HR. Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar